Dipadang gersang tumbuh sekuntum Bunga Mawar
Tercium semerbak harum bunga
Kau terelok akan keindahannya
Kau tak tahu bunga yang kau petik Bunga Mawar Berduri
Kau simpan dalam ruang tidurmu
Dalam setiap derap langkah dan hari-harimu
Tlah kau lalui bersama dalam suka dan duka
Tanpa praduga dan prasangka Bunga Mawar itu jatuh
Jantungmu berdegup kencang, langkah kakimu pun berhenti
Kau ambil bunga yang jatuh ketanah
Tanpa kau sadari Bunga itu tlah melukaimu
Kini jarimu lebam
Entah sampai kapankan hilang
Jarimu terluka
Hatimu pun menangis
Langkahkan kakimu! Sahabatku
Jalan Hidup masih Terbentang Luas
Lalui hari-harimu walau dengan hati terluka
Entah sampai Kapan? dan Dimana?
Kau pasti ‘kan menemukan pengganti Bunga yang tlah mati
Saat itu pula jarimu takkan merasakan sakit
Hatimu pun takkan menangis
Walau ditanah gersang sekalipun
Pastikan ada Bunga yang tumbuh
Bunga Melati
Putih, tanpa tangkai berduri
Saat itu, hati dan raut wajahmu
‘Kan kembali Ceria
Tersenyumlah Sahabatku