SENJA

di sebuah kafe kita mampir
segelas kopi mengusir gigil di bibir
bermalam-malam kita berciuman
mencoba membebaskan waktu dari detak jam dan tumpukan
kalender di pojok-pojok usia

senja masih tersisa, menempel di gedung-gedung dengan
keletihan yang sama
berjuta jiwa terkungkung dikepung bayang ketakutan
seperti halnya kita di sini, yang tiba-tiba terasing dari
kenyataan
memburu impian demi impian
fatamorgana terus berdatangan, menjaga jarak dengan
pandangan

seteguk lagi, kopi akan tandas, menyisakan ampas di dasar
gelas
dari genggam tanganmu, aku tahu ada yang sama-sama tengah
kita rindukan
tak perlu dikatakan, tapi kita memang harus segera
berjalan
sebelum malam hilang kesabaran